145:1 | Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. |
145:2 | Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. |
145:3 | Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. |
145:4 | Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. |
145:5 | Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan. |
145:6 | Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. |
145:7 | Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai. |
145:8 | TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. |
145:9 | TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. |
145:10 | Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. |
145:11 | Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, |
145:12 | untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. |
145:13 | Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. |
145:14 | TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. |
145:15 | Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; |
145:16 | Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup. |
145:17 | TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. |
145:18 | TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. |
145:19 | Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. |
145:20 | TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya. |
145:21 | Mulutku
mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji
nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
24
Paskah
--------------------
Pasal
ini dialaskan atas Keluaran 11; 12:1‑32.
Pada
waktu tuntutan untuk kelepasan Israel pertama kali dihadapkan kepada raja Mesir
itu, amaran tentang kutuk‑kutuk yang amat dahsyat juga diberikan kepadanya.
Musa diperintahkan supaya berkata kepada Firaun, "Inilah Firman Tuhan:
Bahwa Israel itulah anak‑Ku laki‑laki, yaitu anak‑Ku yang sulung. Maka firmanku
kepadamu: Biarkanlah anakku itu pergi, supaya ia berbuat ibadat kepadaku;
jikalau engganlah engkau memberi akan dia pergi, bahwa sesungguhnya aku akan
membunuh anak laki‑lakimu yang sulung." Sekalipun dicemoohkan oleh orang
Mesir, orang Israel dihormati oleh Allah, dengan jalan diasingkannya mereka
sebagai pemelihara hukum‑Nya. Di dalam berkat‑berkat dan kesempatan‑kesempatan
yang istimewa yang diberikan kepada mereka, mereka mempunyai kelebihan di
antara bangsa‑bangsa lain, sebagaimana anak sulung mempunyai kelebihan daripada
saudara‑saudaranya.
Hukuman
yang pertama diamarkan kepada Mesir telah dijatuhkan paling akhir. Allah
panjang sabar dan berkelimpahan dengan rahmat. Ia mempunyai belas kasihan
terhadap makhluk‑makhluk yang dijadikan‑Nya dalam peta‑Nya. Andaikata kerugian
yang dialami sehubungan dengan panen mereka dan kawanan kambing‑domba mereka
telah menuntun Mesir kepada pertobatan, maka anak‑anak mereka itu tidak akan
dibinasakan; tetapi bangsa itu dengan keras kepala telah menolak perintah
Ilahi, dan sekarang kutuk terakhir itu segera akan diturunkan.
Musa
telah dilarang untuk menghadap kembali kepada Firaun dengan ganjaran hukuman
mati, tetapi satu pekabaran yang terakhir dari Allah segera akan disampaikan
kepada raja yang memberontak itu, dan kembali Musa datang ke hadapannya dengan
satu pengumuman yang hebat: "Pada waktu tengah malam Aku akan berjalan
dari tengah-tengah Mesir.
Maka
tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang
duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi
batu kilangan, juga segala anak sulung hewan. Dan seruan yang hebat akan
terjadi di seluruh tanah Mesir, seperti yang belum pernah terjadi dan seperti
yang tidak akan ada lagi. Tetapi kepada siapa juga dari orang Israel, seekor
anjing pun tidak akan berani menggonggong, baik kepada manusia maupun kepada
binatang, supaya kamu mengetahui, bahwa Tuhan membuat perbedaan antara orang
Mesir dan orang Israel. Dan semua pegawaimu ini akan datang kepadaku dan sujud
kepadaku serta berkata: Ke luarlah, engkau dan seluruh rakyat yang mengikut
engkau; sesudah itu aku akan ke luar."
Sebelum
pelaksanaan hukuman ini, Tuhan melalui Musa telah memberikan petunjuk kepada
umat Israel sehubungan dengan keberangkatan mereka dari Mesir, dan terutama
tentang perlindungan terhadap mereka dari hukuman yang akan datang itu. Setiap
keluarga sendiri‑sendiri atau bersama‑sama dengan keluarga yang lain, harus
menyembelih seekor anak domba atau anak kambing, "anak dombamu itu harus
jantan, tidak bercela" dan "dari darahnya haruslah diambil sedikit
dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di
mana orang memakannya" agar malaikat yang membinasakan itu yang akan
datang pada tengah malam tidak akan memasuki tempat kediamanmu itu. Mereka
harus memakan daging yang dipanggang, dengan roti yang tidak beragi dan sayur
yang pahit pada waktu malam, sebagaimana yang dikatakan Musa, "pinggangmu
berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu, buru-burulah kamu
memakannya; itulah Paskah bagi Tuhan."
Tuhan
mengumumkan: "Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan
semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan
kepada semua Allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, Tuhan. Dan darah
itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku
melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada
tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah
Mesir."
Untuk
memperingati kelepasan yang besar ini satu upacara perayaan harus diadakan
setiap tahun oleh orang Israel di dalam generasi‑generasi mendatang. "Hari
ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari
raya bagi Tuhan turun temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk
selamanya." Apabila mereka mengadakan pesta perayaan itu pada tahun‑tahun
mendatang, mereka harus menceritakan kembali kepada anak‑anak mereka cerita
tentang kelepasan yang besar itu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Musa
kepada mereka, "Maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi
Tuhan yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir; ketika Ia menulahi orang
Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita."
Lebih
jauh lagi, anak sulung manusia dan juga binatang harus menjadi milik Tuhan, dan
dapat diambil kembali hanya dengan satu tebusan, sebagai satu pengakuan bahwa
pada waktu anak‑anak sulung orang Mesir dibinasakan, maka anak‑anak sulung
Israel, sekalipun oleh kemurahan Tuhan telah dipeliharakan, juga terbuka kepada
kutuk yang sama itu kalau bukan karena korban penebusan. Tuhan mengumumkan,
"Sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua
anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang
ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu
kepunyaan-Ku; Akulah Tuhan." Bilangan 3:13 . Setelah ditetapkannya upacara
baitsuci Tuhan memilih bagi diri‑Nya suku Lewi untuk melaksanakan pekerjaan
baitsuci, gantinya anak‑anak sulung bangsa itu. Ia berkata, "Kuduskanlah
bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang
Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Namun demikian semua orang masih diharuskan untuk membayar harga tebusan bagi
anak sulung sebagai pengakuan terhadap rahmat Allah. "Semua yang terdahulu
lahir dari kandungan segala yang hidup, yang dipersembahkan mereka kepada
Tuhan, baik dari manusia maupun dari binatang, adalah bagianmu; hanya haruslah
kamu menebus anak sulung manusia, juga anak sulung binatang yang najis haruslah
kamu tebus. Mengenai uang tebusannya, dari sejak berumur satu bulan haruslah
kautebus menurut nilainya, yakni lima syikal perak ditimbang menurut syikal
kudus; syikal ini dua puluh gera beratnya." Bilangan 18:15, 16.
Paskah
haruslah bersifat memperingati dan juga sebagai satu lambang, bukan hanya
menunjukkan kembali kepada kelepasan dari Mesir tetapi juga ke depan kepada
kelepasan yang lebih besar yang akan dilaksanakan oleh Kristus dalam
membebaskan umat‑Nya dari belenggu dosa. Domba yang dikorbankan itu
melambangkan "Anak Domba Allah," yang di dalamnya terdapat satu‑satunya
pengharapan kita untuk memperoleh keselamatan. Kata rasul, "Sebab anak
domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus." 1 Korintus 5:7.
Tidaklah cukup domba itu disembelih; darahnya harus dipercikkan di atas ambang
pintu; demikian juga jasa dari darah Kristus harus dikenakan kepada jiwa kita.
Kita harus percaya, bukan saja Ia telah mati bagi dunia ini, tetapi juga Ia
telah mati bagi kita secara perseorangan. Kita harus mengenakan kepada diri
kita jasa daripada korban penebusan itu.
Hisop
yang digunakan untuk memercikkan darah itu adalah lambang daripada penyucian,
karena itu juga digunakan dalam membersihkan orang kusta, dan juga mereka yang
telah ternoda karena menjamah orang mati. Di dalam doa pemazmur maknanya juga
terlihat: "Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisup, maka aku
menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju."
Mazmur 51:9.
Anak
domba itu harus disediakan dalam keadaan utuh, sebilah tulangnya pun tidak
boleh dipatahkan; begitu pula sebilah tulang pun tidak akan dipatahkan daripada
Anak Domba Allah itu, yang akan mati bagi kita. Yohanes 19:36. Dengan cara itu
dilambangkan pula kesempurnaan pengorbanan Kristus.
Dagingnya
harus dimakan. Tidaklah cukup bahwa kita mempercayai Kristus untuk memperoleh
keampunan dari dosa; oleh iman kita, harus tetap menerima kekuatan rohani, dan
juga makanan dari Dia melalui Firman‑Nya. Kata Kristus, "Jikalah kamu
tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup
di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai
hidup yang kekal." Yohanes 6:53, 54. Dan untuk menerangkan maksud‑Nya itu
Ia berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan
hidup." Ayat 63. Yesus telah menerima hukum Bapa‑Nya, dan menyatakan prinsip‑prinsipnya
di dalam kehidupan‑Nya, menyatakan rohnya, dan menunjukkan kuasanya yang
mendatangkan kebaikan di dalam hati. Kata rasul Yohanes, "Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran." Yohanes 1:14. Pengikut‑pengikut Kristus
harus ambil bahagian dalam pengalaman‑Nya. Mereka harus menerima serta
memadukan Firman Allah agar itu dapat menjadi motif kehidupan serta tindakan.
Oleh kuasa Kristus mereka harus diubahkan menjadi serupa dengan Dia, dan
memantulkan sifat‑sifat Ilahi. Mereka harus makan daging dan minum darah Anak
Allah, kalau tidak maka tidak akan ada hidup di dalam diri mereka. Roh dan pekerjaan
Kristus harus menjadi roh dan pekerjaan murid‑murid‑Nya.
Anak
domba itu harus dimakan bersama dengan sayur‑sayuran yang pahit, untuk
mengingatkan kembali kepada pahitnya perbudakan di Mesir. Demikian juga
bilamana kita makan daripada Kristus, itu harus dijalankan dengan hati yang
remuk redam, oleh sebab dosa‑dosa kita. Penggunaan roti yang tidak beragi juga
penuh makna. Secara jelas itu dinyatakan di dalam hukum Paskah dan dengan
cermat dilaksanakan dalam kebiasaan orang Yahudi, bahwa tidak boleh ada ragi
didapati di dalam rumah mereka selama pesta itu. Demikian pula ragi dosa itu
harus dibuang dari semua orang yang mau menerima hidup dan makanan daripada
Kristus. Demikian juga Paulus menulis kepada sidang di Korintus, "Buanglah
ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru.... Sebab anak domba
Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita
berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan
kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan
kebenaran." 1 Korintus 5:7, 8.
Sebelum memperoleh kebebasan, seorang budak harus menunjukkan iman
mereka akan kelepasan yang besar yang akan segera dilaksanakan. Tanda darah itu
harus dikenakan kepada rumah mereka, dan mereka harus memisahkan diri dan
keluarga mereka dari orang Mesir dan berkumpul di dalam tempat tinggal mereka
sendiri. Apabila orang‑orang Israel itu telah mengabaikan petunjuk‑petunjuk ini
sekali pun dalam hal-hal kecil yang telah diberikan kepada mereka, kalau mereka
telah lalai untuk memisahkan diri anak‑anak mereka dari orang Mesir, apabila
mereka telah menyembelih anak domba itu tetapi tidak memercikkan darahnya ke
ambang pintu rumah, atau kalau saja seorang dari antara mereka pergi keluar
dari rumah mereka, maka mereka itu tidak akan selamat. Boleh jadi dengan jujur
mereka mempercayai bahwa mereka telah melakukan segala sesuatu yang perlu,
tetapi kesungguh‑sungguhan mereka tidak akan dapat menyelamatkan mereka. Semua
orang yang tidak memperhatikan petunjuk‑petunjuk Tuhan akan kehilangan anak
sulung mereka oleh tangan si pembinasa itu.
Oleh
penurutan orang banyak harus memberikan bukti akan iman mereka itu. Demikian
pula semua orang yang berharap akan diselamatkan oleh jasa‑jasa darah Kristus
harus menyadari bahwa mereka sendiri mempunyai sesuatu untuk dilakukan untuk
memperoleh keselamatan mereka. Memang benar hanya Kristus yang dapat menebus
kita dari hukuman pelanggaran, tetapi kita juga harus berpaling dari dosa
kepada penurutan. Manusia diselamatkan oleh iman, bukan oleh pekerjaan; tetapi
imannya harus ditunjukkan oleh perbuatannya. Allah telah memberikan Anak‑Nya
untuk mati sebagai korban dosa, Ia telah menyatakan terang kebenaran, jalan
kehidupan, Ia telah memberikan fasilitas‑fasilitas, upacara‑upacara dan kesempatan‑kesempatan,
dan sekarang manusia harus bekerja sama dengan segala alat‑alat penyelamat ini;
ia harus menghargai dan menggunakan pertolongan‑pertolongan yang telah
disediakan Allah percaya dan menurut kepada segala tuntutan Ilahi.
Apabila
Musa mengulangi kembali persediaan‑persediaan yang diadakan Allah bagi
kelepasan mereka itu, "orang banyak bersujud dan menyembah."
Pengharapan yang menggembirakan tentang kebebasan itu, pemberitahuan yang
menakutkan tentang pehukuman yang akan dijatuhkan ke atas penjajah itu, segala
persiapan‑persiapan dan urusan‑urusan yang berhubungan dengan keberangkatan
mereka semuanya ini untuk sesaat telah ditelan oleh rasa syukur kepada Pembebas
mereka yang berkemurahan itu. Banyak dari antara orang Mesir telah dituntun
untuk mengakui Allah orang Ibrani sebagai satu‑satunya Allah yang benar, dan
mereka sekarang meminta untuk diizinkan berlindung di bawah naungan orang‑orang
Israel bilamana malaikat‑malaikat yang membinasakan itu akan berlalu di seluruh
negeri itu. Mereka disambut dengan penuh kegembiraan, dan mereka berjanji mulai
saat itu akan melayani Allah Yakub dan keluar dari Mesir bersama dengan umat‑Nya.
Orang
Israel mentaati petunjuk‑petunjuk yang telah diberikan Allah. Dengan cepat dan
dengan sembunyi‑sembunyi mereka mengadakan persiapan‑persiapan untuk
keberangkatan mereka. Keluarga‑keluarga mereka dikumpulkan, domba Paskah
disembelih, dagingnya dipanggang di atas api, roti yang tidak beragi dan sayur
pahit disediakan. Bapa dan imam daripada rumah tangga memercikkan darah di atas
ambang pintu, dan menggabungkan diri dengan keluarganya di dalam tempat
kediaman mereka. Dengan tergesa‑gesa dan diam‑diam domba Paskah itu dimakan.
Dengan rasa takut orang banyak berdoa dan berjaga‑jaga, hati anak sulung, mulai
dari yang besar sampai kepada anak‑anak kecil, berdebar‑debar disertai rasa
gentar. Bapa‑bapa dan ibu‑ibu memeluk anak sulung kesayangan mereka apabila
mereka memikir‑mikirkan tentang hukuman yang menakutkan yang akan datang malam
itu. Tetapi tidak satu pun dari antara tempat tinggal orang Israel yang
didatangi oleh malaikat pembawa maut itu. Tanda darah itu--tanda daripada
perlindungan Juruselamat--ada pada pintu rumah mereka, dan sipembawa maut itu
pun tidak masuk ke dalamnya.
Di
tengah malam itu "kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak
ada rumah yang tidak kematian." Semua anak sulung yang ada di dalam negeri
itu, "dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak
sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung
hewan," telah dibunuh oleh si pembinasa itu. Di seluruh kerajaan Mesir
yang luas itu kebanggaan setiap rumah tangga telah dimusnahkan. Jeritan dan
ratapan orang‑orang yang berduka memenuhi udara. Raja dan pegawai‑pegawainya,
dengan wajah yang pucat dan bibir yang gemetar, berdiri ternganga di hadapan
malapetaka yang sedang merajalela itu. Firaun mengingat kembali bagaimana pada
suatu waktu telah berseru, "Siapakah Tuhan yang harus kudengarkan
Firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku Tuhan itu dan
tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi." Sekarang
kecongkakannya yang dengan beraninya menentang surga itu telah dicampakkan ke
bumi, "lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya:
'Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang
Israel; pergilah, beribadahlah kepada Tuhan, seperti katamu itu. Bawalah juga
kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan
pohonkanlah juga berkat bagiku." Penasihat‑penasihat istana juga dan orang
banyak meminta agar orang Israel pergi "dengan segera dari negeri itu,
sebab kata mereka: 'Nanti kami mati semuanya."
|
Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." E-mail: puteragembala_pg1@yahoo.co.id
Sabtu, 16 November 2013
MAZMUR 145
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar