Sebuah pertanyaan tradisional yang lugu banget: siapakah yang
mencabut nyawa orang? Kaum Muslim pasti akan berkata: "ALLAH!" Kalau
yang mencabut nyawa orang itu ALLAH, maka pembunuh tidak berdosa, sebab
pembunuhnya ALLAH sendiri. Ya, namanya juga bukan ajaran yang benar,
ngawur masih terhitung benar.
Bagaimana Alkitab selaku induknya Al Qur'an berkata tentang pembunuhan?
Keluaran 20:13Jangan membunuh.
Firman
larangan itu ditujukan kepada siapa? Kalau Firman itu ditujukan kepada
kita, itu artinya yang mencabut nyawa orang adalah pembunuhnya, bukan
ALLAH. Kalau mati ditabrak mobil, maka pencabut nyawanya adalah sopir
mobil itu, bukan ALLAH. Kalau mati karena penyakit, maka penyakit itulah
yang mencabut nyawa, bukan ALLAH. Kalau mati karena usia tua, maka usia
itulah yang mencabut nyawanya, bukan ALLAH. ALLAH hanya mengetahui
segala perkara dan tidak pada setiap perkara IA campur tangan. Sebab
ALLAH sudah memberikan petunjuk, sudah memberikan ajaran, supaya melalui
ajaran itu manusia tahu bagaimana harus hidup yang benar. Kalau semua
urusan diurus oleh ALLAH, manusia tidak terdidik dan seperti robot. Tapi
ALLAH menciptakan manusia yang hidup bukan robot.
Kasihan
ALLAH difitnah terus-menerus oleh kaum Muslim. UmatNYA dibilang kafir,
dibilang kayak babi. Alkitabnya dibilang dipalsukan. ANAKNYA dibilang
orang biasa yang sama seperti Muhammad. Ayat-ayat Alkitab dicuri untuk
kepentingan Muhammad. Kini DIA dituduh sebagai pencabut nyawa orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar