1. ISRAEL
SEBAGAI PRIBADI:
Israel
sebagai pribadi memerlukan tuntunan moral, supaya mereka memiliki moral dalam
berhubungan dengan ALLAHnya dan dengan sesamanya. Supaya masing-masing orang
mengerti kehendak ALLAH dan kehendak sesamanya. Sama seperti tuntutan moral
pasangan suami-istri. Misalnya jika saya tidak suka jengkol, ya jangan masak
jengkol. Jika istri tidak suka asap rokok, ya jangan merokok di depan istri.
Itu namanya hukum moral atau hukum etika.
Wikipedia
menuliskan:
Moral
(Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan
proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia
harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai
ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap
moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang
dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka
orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah
produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak
lama.
Untuk
memenuhi kebutuhan moral itulah ALLAH menuliskan 10 Hukum ALLAH.
>>
Karena ALLAH itu cemburuan, maka bangsa Israel dilarang mengadakan allah yang
lain selain YAHWEH.
>>
Karena ALLAH itu bermartabat, maka ALLAH tidak mau dibuatkan patung.
>>
Karena ALLAH itu Mahamulia, maka ALLAH keberatan namaNYA disebutkan secara
sembarangan.
>>
Karena ALLAH itu ingin memiliki koneksi atau hubungan yang familiar dengan
umatNYA, maka ALLAH mengadakan hari perhentian, hari Sabat.
>>
Karena ALLAH tidak suka melihat anak-anak yang kurangajar terhadap orangtuanya,
maka ALLAH menuntut anak-anak supaya menghormati orangtuanya.
>>
ALLAH tidak suka umatNYA menjadi pembunuh, karena itu dilaranglah membunuh.
>>
ALLAH tidak suka umatNYA menjadi pezinah, karena itu dilaranglah berzinah.
>>
ALLAH tidak suka umatNYA menjadi pencuri, karena itu dilarangnya mencuri.
>>
ALLAH tidak suka umatNYA menjadi penipu, karena itu dilaranglah berdusta.
>>
ALLAH tidak suka umatNYA menjadi orang yang iri hati, karena itu dilaranglah
iri hati.
Hukum-hukum
ini diperlukan oleh setiap orang. Karena itu hukum-hukum ini harus senantiasa
ada dan tidak boleh dibatalkan oleh alasan apapun. Kebangkitan YESUS di hari
Minggu tidak mungkin mengijinkan orang membuat allah yang lain, membuat patung,
menyebut nama YAHWEH sembarangan, membunuh, mencuri, berzinah, dan
lain-lainnya. Masakan orang Kristen sekarang sudah diperbolehkan mencuri,
berzinah, menipu, dan lain-lainnya?! Jelas nggak benar, ‘kan?!
Ada
yang berkata bahwa hukum-hukum itu telah dirohanikan. Misalnya: berzinah secara
fisik di Perjanjian Lama, berzinah secara pikiran di Perjanjian Baru. Kalau di
Perjanjian Lama orang boleh melakukan masturbasi/onani, di Perjanjian Baru
tidak boleh. Tapi apakah berarti secara fisiknya diperbolehkan? Onani tidak
boleh, apakah berzinah badani menjadi diperbolehkan? Siapa bilang di Perjanjian
Lama diperbolehkan onani? Justru istilah onani itu berasal dari nama orang:
Onan yang melakukan onani yang oleh TUHAN langsung dibunuh.
Kej. 38:9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang
empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri
kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi
keturunan kepada kakaknya.
Tentulah
ngawur sekali orang yang berkata bahwa 10 hukum itu telah dirohanikan, bukan?!
Jadi, sama sekali tidak benar jika hari Sabat boleh digantikan ke hari Minggu
dengan alasan hari kebangkitan TUHAN YESUS.
2.
ISRAEL SEBAGAI SUATU BANGSA ATAU MASYARAKAT:
Ketika
pribadi-pribadi dihimpunkan, jadilah suatu masyarakat. Di sini akan timbul
pergesekan dan permasalahan antara seorang dengan orang yang lainnya. Karena
itu masyarakat ini memerlukan aturan atau hukum yang biasanya dikuasai dan
diselenggarakan oleh negara.
Sebagai
contoh: jika seseorang secara khilaf melakukan pembunuhan, ALLAH menyiapkan sebuah kota Perlindungan.
Pembunuh yang tidak sengaja itu boleh melarikan diri ke kota tersebut, yang
jika sudah masuk ke dalam kota tersebut, pihak keluarga korban tidak boleh
menuntut balas. Orang itu harus tinggal di kota tersebut sampai keluarga yang
berhak menuntut balas telah meninggal dunia. Tapi jika pembunuhan itu
disengaja, maka orang itu harus mati dilempari batu. Gigi ganti gigi, mata
ganti mata, dan nyawa ganti nyawa adalah konsep hukum di Perjanjian Lama.
Bil.
35:6 Mengenai kota-kota yang
harus kamu berikan kepada orang Lewi itu, ialah enam kota perlindungan yang
harus kamu berikan, supaya orang pembunuh dapat melarikan diri ke sana; di
samping itu haruslah kamu memberikan empat puluh dua kota.
Mungkin
kota Perlindungan itulah cikal bakal penjara sekarang ini.
Karena
hukum ini hukum kemasyarakatan, maka ALLAH menyerahkan hukum ini ke tangan
negara. Anda tinggal di negara mana, maka hukum negara itulah yang harus anda
ikuti.
Rm.
13:4 Karena pemerintah adalah hamba
Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia,
karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
3.
ISRAEL SEBAGAI KETURUNAN ABRAHAM:
Sebagai
keturunan Abraham bangsa Israel mewarisi janji ALLAH kepada Abraham, yakni
janji tentang keselamatan akherat. Karena kelak bangsa Israel akan dimasukkan
ke “sorga” atau
ke kota Yerusalem Baru, maka bangsa Israel diajarkan aturan-aturan hidup di
lingkungan kota suci Yerusalem Baru. Aturan-aturan hidup sorgawi yang
diperkenalkan kepada bangsa Israel inilah yang disebut JALAN TUHAN atau yang
kita sebut agama.
Mereka
yang berdosa itu perlu disucikan. Mereka yang kotor itu perlu dimandikan, dan
supaya tetap bersih atau suci, maka setiap kesalahan disediakan pengampunan.
Dalam rangka pembersihan jiwa inilah mereka diajarkan ritual-ritual Bait Suci.
Dan karena ritual-ritual itu hanya bersifat lambang, maka sifatnya hanya
sementara saja sampai acara yang sejatinya yang dilakonkan oleh YESUS KRISTUS
tergenapi, maka segala ritual itu bisa diakhiri.
Ef.
2:15 sebab dengan mati-Nya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Jadi,
untuk memahami arti Hukum Taurat kita perlu melihat Israel dari segala
sudutnya, yakni sebagai pribadi, sebagai suatu masyarakat dan sebagai keturunan
Abraham. Di mana mereka berbeda dengan kita yang hanya sebagai pribadi dan sebagai
masyarakat. Sebab sebagai keturunan Abraham mereka dikenai kewajiban untuk
mengikuti aturan-aturan keagamaan itu. Suka atau tidak suka mereka wajib
melakukannya. Berbeda dengan kita yang masuk Kristen secara suka-suka kita. Mau
masuk Kristen boleh, enggak juga enggak apa-apa.
ALLAH
tidak terikat kewajiban untuk menyelamatkan kita, karena tidak ada
perjanjiannya dengan kita. Karena itu siapa saja yang tidak masuk barisan
ALLAH, dia pasti masuk neraka. Siapa yang tidak masuk Kristen akan masuk
neraka. Sebab tidak ada ikatan perjanjian dengan nenek-moyang kita.
Yohanes
3:18 Barangsiapa percaya
kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada
di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Konsep
keselamatan ALLAH adalah berdasarkan perjanjian. Sebab kejatuhan Adam dan Hawa
juga oleh sebab mereka melanggar perjanjian Taman Eden. Dengan Abraham ALLAH
membuat kesepakatan baru untuk dijanjikan Taman Eden yang baru lagi, yakni kota
Yerusalem Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar