Apa dan
dimana letak perbedaan antara percaya, yakin dan iman? Kalau iman sudah pasti
percaya dan sudah pasti yakin, sebab iman adalah yang paling tinggi sehingga
meliputi yang dibawahnya. Tapi kalau percaya atau yakin belum tentu iman. Kalau
percaya berdasarkan logika, yakin berdasarkan perasaan, sedangkan iman
berdasarkan pengalaman.
1.
PERCAYA ITU BERDASARKAN LOGIKA:
Suatu
kali teman mengajak saya makan ke sebuah warung soto yang bilangnya enak dengan
alasan banyak pembelinya. Padahal warung itu kecil dan sederhana sekali.Tapi
banyaknya pengunjung membuat saya percaya kalau soto di warung itu enak. Jadi,
logikanya warung itu dibilang enak adalah banyaknya pengunjung.
Entah
benar atau tidak tapi ada alasan yang masuk akal. Itulah yang membuat saya/kita
percaya. Jika tidak benar tapi kita mempercayainya, itu namanya pinternya si
penipu. Si penipu itu pandai sekali memasukkan alasan-alasan yang masuk akal,
sehingga membuat orang mempercayainya berdasarkan masuk akal.
Demikian
pula halnya dengan pemberitaan Injil. Ketika seorang penginjil memberitakan
Injil kepada anda dengan berita: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” –
Yohanes 3:16, lalu anda mempercayainya berdasarkan cerita masuk akal penginjil
itu, maka itulah tanda anda percaya, dan tanda percaya adalah baptisan air.
Jika
setelah dibaptiskan anda mati, maka anda pasti diselamatkan. Tapi jika anda
masih hidup, anda harus meningkatkan diri untuk mencapai iman dengan tandanya
baptisan ROH KUDUS. Tingkat percaya masih belum bisa menyelamatkan, karena itu
baru tahap awal, baru tahap dasar dari keimanan. Anda masih belum mempunyai
pengalaman hidup bersama ALLAH. Baru sebatas dari cerita, masih belum
menikmatinya sendiri. Karena itu tingkatan percaya masih gampang
gonjang-ganjing. Ibarat tanaman masih berakar tunas yang masih gampang
tercabut.
Di
tahap percaya, jika anda ditodong pedang dipaksa masuk Islam, maka anda pasti akan
menurutinya. Anda masih belum mempunyai keberanian untuk berdiri teguh seperti
batu karang di tengah ombak lautan.
2.
YAKIN ITU BERDASARKAN PERASAAN:
Suatu
kali seorang teman mengajak saya makan di sebuah rumah makan yang bonafide.
Karena penampilan rumah makan itu keren membuat saya berpikir masakan rumah
makan itu enak. Ini namanya menggunakan perasaan, sebab apa hubungannya masakan
dengan penampilan keren?! Kalau warung atau rumah makan itu laris, banyak
pengunjungnya itu ada hubungannya, ada logika ilmu ekonominya. Bahwa barang
yang murah atau enak pasti laris.
Kalau
anda tertarik pada perempuan berdasarkan kepribadiannya, itu logika.Tapi kalau
tertarik karena kecantikannya, itu perasaan. Logika lebih mendekati kebenaran
dari pada perasaan. Jika perempuan itu kepribadiannya baik, bisa diharapkan
seterusnya akan menjadi istri yang baik. Tapi perempuan yang cantik, masih
dipertanyakan kebaikannya. Sebab tidak ada hubungannya antara kecantikan dengan
kepribadian.
Demikian
halnya jika anda masuk Kristen karena sejak lahir sudah Kristen, atau masuk
Kristen karena penampilan penginjilnya, atau karena ditarik oleh pacar, maka
itulah kelas keyakinan. Di Facebook ini banyak yang masih kelas keyakinan. Ini
bisa dibuktikan dari pembelaan-pembelaan mereka ketika saya menyampaikan bukti
kebenaran. Mereka marah sekali jika ajaran gereja mereka ditelanjangi.
Bukti-bukti Alkitab yang paling logispun mereka tolak mentah-mentahan. Berbeda
dengan mereka yang kelas percaya. Asal masuk akal mereka bisa menerima dengan baik.
Ada
sikap Maria yang dtuliskan oleh Alkitab yang menggambarkan kepercayaannya;
Luk. 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara
itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Menghadapi
hal-hal yang aneh, Maria tidak serta-merta mencak-mencak gusar lalu memaki-maki
orang, tapi menyimpan dan merenungkannya.
Harusnya
apa yang saya sampaikan ke anda itu tidak perlu anda sikapi dengan kegusaran,
lalu mempertontonkan atraksi iblis, tapi renungkanlah. Itu sikap yang lebih
Kristiani: ada kasih, kelemahlembutan dan kasih. Yang jika hendak membantah,
dibantah dengan dalil-dalil yang ilmiah juga.
1Tesalonika
5:19 Janganlah padamkan Roh,
Entah
roh jahat atau ROH KUDUS yang berbicara, entah dari Saksi Jehovah atau Saksi
Iblis, entah ajaran sehat atau ajaran sesat yang disampaikan orang,
dengarkanlah, simaklah dulu baik-baik. Jangan buru-buru ditolak
mentah-mentahan. Jika itu ternyata ajaran sesat, bukankah itu juga menambah
pengetahuan anda, sehingga perbendaharaan pengetahuan anda telah menjadi
semakin banyak, semakin banyak tahu yang baik dan semakin banyak tahu yang
jahat.
1Tesalonika
5:20 dan janganlah anggap rendah
nubuat-nubuat.
Jangan
meremehkan perkataan orang hanya berdasarkan penampilan orang. Jangan
meremehkan perkataan saya oleh karena photo profile saya yang nggak jelas.
Sebab yang saya jual adalah perkataan atau tulisan saya, bukan tampang saya.
Jangan melihat dari siapakah saya, tapi lihatlah dari apakah yang saya
tuliskan. Pergunakan logika, jangan pergunakan perasaan.
1Tesalonika
5:21 Ujilah segala sesuatu dan
peganglah yang baik.
Ujilah
semua yang anda lihat dan dengar itu dengan Alkitab. Jangan diuji dengan
perasaan atau perkataan gereja/pendeta. Sebab pendeta maupun gereja tak
mempunyai hak untuk mengubah-ubah isi Alkitab.
3. IMAN
ITU BERDASARKAN PENGALAMAN:
Suatu
kali saya diberi alamat warung soto yang enak oleh teman saya, yang saya pernah
mencicipinya. Saya sudah pernah mencicipi masakannya tapi saya belum pernah
mendatangi warung tersebut. Nah, berdasarkan pengalaman itulah saya menelepon
warung tersebut dan memesan masakannya dalam jumlah besar untuk acara pesta
ulangtahun anak saya.
Saya
hanya berdasarkan pengalaman saja sudah berani memesan masakannya dalam jumlah
besar untuk suatu pesta yang penting. Padahal saya belum tahu rupa warungnya
maupun rupa pemilik warungnya. Tapi pengalaman itu merupakan BUKTI bahwa saya
tidak salah alamat.
Apakah
saya pernah bertemu TUHAN? Belum pernah sama sekali! Tapi saya setiap hari
menikmati mukjizat dan keajaibanNYA.
Dari
percaya dan dibaptiskan, kita mulai mempelajari Alkitab. Dari mempelajari Alkitab
pengetahuan kita tentang KEALLAHAN menjadi semakin baik, semakin jelas dan
semakin bisa dibuktikan khasiat-khasiat ALLAH. Di sini akar tanaman itu mulai
menjalar ke mana-mana, membuat kedudukan pohon semakin kokoh. Pengalaman hidup
bersama ALLAH, sekalipun tanpa melihat, membuat iman kita semakin kokoh tak
tergoyahkan.
Biarpun
ada orang berjoget-joget sampai pagi memuji-muji TUHAN YESUS, biarpun ada orang
menangis dan berteriak histeris: TUHAN…… TUHAN …….”, dan
biarpun pendeta-pendeta membuat mukjizat kesembuhan seperti apapun, iman saya
tidak gonjang-ganjing sedikitpun. Saya tidak tertarik sedikitpun untuk masuk ke
gereja Minggu. Bukan hanya tidak tertarik, tapi saya anggap remeh dan kecil
sekali semua atraksi itu.
Biar
ada sejuta orang ke sana, saya takkan ke sana. Biar orang-orang pinter ke sana,
saya tetap di sini saja. Biar semua orang mengepung dan memusuhi saya, saya
tetap berdiri di atas iman saya. Selama saya tahu anda ibadahnya hari Minggu,
saya akan anggap remeh Kekristenan anda itu. Secara tubuh anda adalah sesama yang
wajib saya tolong. Tapi secara keimanan anda bukanlah saudara saya.
Matius 24:23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu:
Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu
akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan
mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih
dahulu kepadamu.
24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat,
Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di
dalam bilik, janganlah kamu percaya.
Ibrani 4:9 Jadi masih tersedia suatu hari
perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
Kalau
bukan hari ketujuh, jelas bukan termasuk umat ALLAH. Baik Hindu, Buddha, Khong
Hu Chu, Katolik, Islam dan Kristen, sama-sama tak ada yang menaruh perhatian
terhadap masalah hari Sabat. Karena itu sekalipun namanya Kristen, namun
hakekatnya sama saja dengan yang lainnya.
Ibrani 4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat
perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama
seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
Umat
ALLAH jelas akan seperti ALLAHnya. Jika ALLAHnya berhenti bekerja di hari yang
ketujuh, maka umatNYA juga akan begitu.
Begitulah ALLAH, begitu pula umatNYA. Begitulah BAPA, begitu pula anaknya.
Matius 24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji
berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para
pembaca hendaklah memperhatikannya--
24:16 maka orang-orang yang di Yudea haruslah
melarikan diri ke pegunungan.
24:17 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah
janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia
kembali untuk mengambil pakaiannya.
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang
menyusukan bayi pada masa itu.
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri
itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
TUHAN
YESUS menyuruh kita berdoa, jika ada penganiayaan supaya jangan terjadi di hari
Sabat. Sebab di hari Sabat kita tidak boleh melakukan perjalanan jauh, tidak
boleh melarikan diri. Jika si penganiaya mendatangi kita di hari Sabat, kita
terpaksa harus menyerah pada nasib malang kita. Sebab jika Firman ALLAH melarang
kita melakukan sesuatu, kita harus mentaatinya dan setia sampai mati. Jangan
pergi, ya jangan pergi walaupun harus mati resikonya. Tapi jika penganiayaan
itu tidak jatuh di hari Sabat, kita boleh melarikan diri;
Mat.
10:23 Apabila mereka menganiaya kamu
dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia
sudah datang.
Dari
ayat itu jelas sekali bahwa TUHAN YESUS masih mengajarkan pemeliharaan hari
Sabat. Sebab penganiayaan yang dimaksudkan di situ adalah tentang keruntuhan
kota Yerusalem yang terjadi di tahun 70-an oleh jendral Titus – Romawi. Tahun
31 TUHAN YESUS sudah bangkit dan naik ke sorga, duduk di sebelah kanan ALLAH. Artinya,
setelah acara penyalibanNYA, Kristen masih berhari Sabat. Tidak ada acara
memperingati hari kebangkitan YESUS di hari Minggu. Tidak ada ibadah hari
Minggu.
Tahun
31 TUHAN YESUS naik ke sorga, tahun 34 Stefanus dibunuh. Dan setelah peristiwa
itu, bahkan setelah terjadinya pertobatan Paulus, para rasul masih memelihara
hari Sabat;
Kisah 15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa
diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan
tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."
Masak
masih kurang jelas?!
Jadi,
iman adalah;
Ibr.
11:1 Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.
Tidak
kita lihat tapi bisa dibuktikan, itulah iman.
Ada
yang berkata: “Semua
hari adalah milik TUHAN, tidak ada hari yang milik setan.” Betul.
TUHAN adalah MAHAKUASA, tapi TUHAN mengatakan bahwa iblis punya kuasa. TUHAN
Pemilik sekalian alam, tapi TUHAN mengatakan bahwa iblis itu penguasa dunia;
Yoh.
12:31 Sekarang berlangsung penghakiman
atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
Yoh.
14:30 Tidak banyak lagi Aku
berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa
sedikitpun atas diri-Ku.
Yoh.
16:11 akan penghakiman, karena
penguasa dunia ini telah dihukum.
1Kor. 2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang
mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan
Tuhan yang mulia.
Semua
hari milik TUHAN, memang. Tapi yang 6 hari diberikan ke kita supaya kita mengurusi
segala keperluan duniawi kita, sedangkan yang hari ke-7 diberikan kepada kita
supaya kita pelihara kekudusannya.
Yeh.
20:12 Hari-hari Sabat-Ku juga
Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka
mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar